BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 31 Desember 2009

Bukannya Cinta?

Bukannya cinta...
rasa yang sesakkan dada

bukannya cinta...
rasa tak ingin kehilangan

bukannya cinta...
rasa yang mampu kalahkan semua

tqapi jika cinta...
hanya aku yang punya

berat nian rintang menghadang
tak terkalahkan cobaan menerpa

Jika cinta...
hanya aku yang rasa

apa daya tubuh lemah ini
apa kuat hati rentan ini

ku ingin dirimu ada
beriku sisi cinta satunya

sisi yang genapkan cintaku
yang utuhkan hatiku

agar cinta...
mampu kalahkan semua


hmmmm....
ini waktu kapan ya?
dah lama bangettt...

Cintaku Padamu

melihat gerimis
yang basahi rerumputan
yang segarkan dedaunan
dan menghias mahkota bunga dengan kristal air

teringat aku akan dirimu
yang dulu hadir dalam hari-hariku
kamu yang ada di sisiku
kamu yang temani aku

di hari-hari itu
terselip kenanganku denganmu
kenangan indahku tentangmu
kenangan yang hanya milikku
kenangan yang tersimpan rapat dalam hatiku

gerimis itu
kau berjalan di sampingku
lindungi aku dari hujan
payungi aku tanpa peduli dirimu
tapi kusadari
semua yang kau lakukan untukku
semata adalah rasa kasihmu
padaku, sahabatmu

dan apa kamu tahu?
sejak saat itu
terselip cinta di hatiku
walau aku tau dan sadari
tidak akan cinta itu ada padamu

walau aku hanya sahabatmu
bolehkan aku rasakan lebih padamu
walau kamu bukan milikku
bolehkan aku miliki rasa ini padamu
rasa yang akan ku kunci rapat dalam palung hatiku
Cintaku Padamu



ini dulu puisi yang aku kumpulin waktu ulangan bahasa Indonesianya Pak Ami
Lebay abis yak??
hahahahaha

Jumat, 04 Desember 2009

i'm just a caterpillar,,

You tuck me in,
Turn out the light
keep me safe and sound at night
little girls depend on things like that

Brush my teeth and combed my hair
had to drive me everywhere
you were always there when I looked back

You had to do it all alone
Make a live, make a home
Must have been as hard as it could be

And when I couldn't sleep at night
Scare things wouldn't turn out right
you would hold my hand and sing to me

Caterpillar in the tree, how you wonder who you'll be
can't go far but you can always dream
Wish you may and wish you mine
don't you worry hold on tight.
I promise you there will come a day
Butterfly Fly Away
Butterfly Fly Away (butterfly fly away)

Catch your wing now you cant stay
Take those dreams and make them all come true
Butterfly Fly Away (butterfly fly away)
We been waiting for this day
All along and know just what to do
Butterfly,Butterfly,Butterfly,
Butterfly Fly Away

(Butterfly Fly Away)

(Butterfly Fly Away)

butterfly fly away - miley cyrus


i'm just a caterpillar now..
but i believe that day will come...
the day i become a beautiful butterfly..
wish it will come soon :)

Sabtu, 11 Juli 2009

pra-wisuda

cerita ini adalah cerita H-1 wisuda ku..
H -1 wisuda itu, setelah cap 3 jari untuk SKHUN,
aku diajak mlle. Nur*l mencari kenang2an untuk mrs. Li* n mr. v*l
aku pingin banget ikut..
jalan2 geto lohhh...
tapi tuntutan keadaan membuatku menahan diri untuk tetap tinggal di klaten,
akhirnya aku malah pergi dengan mlle. ani* untuk mencari high heels yang akan di pakainya saat wisuda..

tempat pertama yang kami datangi adalah persewaan baju ********* (aku lupa namanya =p)
di sana, kami tidak menemukan high heels yang mlle. ani* cari,
akhirnya malah aku yang pinjam kebaya di sana..
setelah itu, kami mampir ke bakso sol* untuk mengganjal perut sekalian memuaskan keinginan untuk makan es campur bu slame* yang dari dulu gag kesampaian
(di bakso sol* emang gag ada es campur bu slamet, sih.. tapi ada es teler yang bisa sedikit menggantikannya heehehe..)
setelah itu kami mampir ke botokan dulu,
meletakkan barang2 dan shalat...
setelah itu kami memutuskan untuk ke toko untuk mencari high heels yang mlle. ani* inginkan..

di parkiran toko itu,
aku aku terperanjat (gag sampe segitunya sihh.. =p)
tali sandalku copot 1!!
(tipe sandalku adalah tipe sandal japit yang bertali 4)
untung saja hanya 1 kalo 2, bisa2 ganti sandal nyekerman aquw...
akhirnya aku cuek saja berjalan masuk toko dengan sandal yang berbeda..(jelas.. yang kiri talinya 3, yang kanan talinya 4)
di sepanjang jalan,
aku berpikir..
ni ada apaaa, ya?
kemaren sepatuku jebol..
sekarang sandalku jebat..
hmm..
hmm..
setelah ku pikir2..
kaya'nya kakiku minta sepatu ma sandal baru deh..
someone..
beliin dooongggg... kekekekek =p

Minggu, 05 Juli 2009

toefl like UGM_020709

tanggal 2 juli kemaren aku ikut toefl like di UGM...
dengan berat hati aku berangkat seorang diri dengan menumpang bis...
dari rumah, aku, si miss bingungan, berkali-kali memakai dan mencopot sepatu sandalku..
aku ingin hari ini aku memakai sepatu setelah sebelum-sebelumnya aku ke UGM dengan bersepatu sandal ria...
setelah mengobrak-abrik rak sepatu,
aku menemukan sepatu lamaku..
asik..
aku memutuskan untuk mengenakannya saja...
tapi hati kecilku juga memintaku untuk membawa sandalku, biar bisa ganti pas pulang nanti, gitu pikirku waktu itu...

perjalananku di mulai..
setelah menitipkan mio tersayang di penitipan motor terminal, aku segera naik ke bis yang keliatannya udah buru-buru mau berangkat..
tapi nyatanya???
hampir 15 menit si bis gag beranjak dari tempatnya..
aku udah uring-uringan aja tuh..
apalagi saat seorang pengamen memaksaku memberinya uang "seratus rupiah aja napa?" gitu katanya..
dengan hati keki (maksa abis sih tu orang kalo enggak ya enggak!) aku merogoh seluruh kantongku mencari sekeping 100 rupiah seperti permintaannya...
dan.. gottcha!
i gave him what he wanted, hahaha ^@^
dia berlalu dengan tampang kelipet-lipet (apa emang gitu ya, wajahnya??)
bis segera berangkat,
perjalanan begitu biasa,

dan tibalah saatnya si bis itu berhenti untuk ngetem di pertigaan bendo..
10 menit..
15 menit..
aku mulai kesal lagi..
hampir aja aku mencak-mencak saat si bis mulai bergerak perlahan..
ah.. akhirnya jalan..
begitu pikirku waktu itu..
tapi pikiranku langsung lenyap begitu saja setelah bis itu berhenti beberapa meter dari tempatnya semula..
dan hatiku kembali terisi dengan kekesalan saat si bis berjalan MUNDUR!!!
maju 5 meter untuk mundur 10 meter...
siaalllllll!!!
tampaknya si supir tau kalo aku udah keki berat,
dan dia memajukan bisnya hanya untuk 'ngayem-ayemi' aku selama beberapa detik..
dan yang menyebalkan lagi,
kejadian itu gag cuma sekali,
hampir 3-4 kali si supir melakukan hal itu...

perjalanan pagi itu di lanjutkan dengan trans-jogja : 1A dari terminal prambanan, dan gan ti 3A dishelter bandara

sampai di shelter kopma UGM, aku memutuskan untuk makan siang dulu di KF*
setelah itu aku menyusuri jalan menuju Grha Sabha Pramana,
dan atu kah kamu??
sepatu kiri yang aku pake, bagian depannya mengangaa!!
gara-gara dipake jalan jauh nih..
OMG!!
tapi aku pura-pura gag tau aja...
sok gag ada apa-apa gitu...
abisnya dah di dalam ruangan juga sih,
males banget kalo harus keluar dengan sepatu seperti itu
tasku aku taruh di depan kaki kiriku, wat nutupin bagian menganga tadi...
kalo jalan aku agak di seret gitu...
wah, pokoknya lucu banget deh..
aku jadi pingin ketawa sendiri kalo inget kejadian itu..
hahaha...

pulangnya aku buru-buru ke kamar mandi untuk ganti sandal...
lalu,
aku menyusuri jalan kaliurang lagi untuk pergi ke bakal kos ku..
setelah 5-10 menit jalan, aku jadi bingung sendiri
ni aku kesasar apa gangnya pindah tanpa bilang-bilang aku??
aku jalaaannnn terus ampe akhirnya menemukan plang hotel i*hiro..
aha!
berarti gang nya emang pindah tanpa ngomong aku dulu...
;p

setelah menyelesaikan urusanku di kos-kosan, aku berjalan menuju shelter kopma UGM
(letaknya da di depan gedung MIPA lama, sebelahnya perpus)
ternyata jauh juga ya??
kakiku bener-bener pegel deh jadinya..
sampe rumah, mandi, maem, baca buku bentar, langsung tepar dengan suksesnya..
wah.. wah..

owiya,
di dalam perjalanan pulang,
aku nemuin MaBa UGM dalam transyk yang aku tumpangi,
pingin banget deh aku ajak kenalan...
selain karena mukanya manis n keliatan sopan abis,
kan asik kalo punya kenalan dari fakultas lain,
tambah2 temen gitu loohhhh...
sayangnya gagal..
dia diajak ngobrol ma ibu2 yang memisahkan kami berdua..
sampe akhirnya aku harus turun dari trans n dia melanjutkan perjalanannya ke terminal..
hahhh...
mas yang manis, siapakah namamu??

btw,
toefl tu susah amat sihhh!!!
kemaren aku cuma membatik ljk quw!!
haduw haduw...
mudah2n dapet score yang cukup untuk lolos b.inggris...
amiiinnnn...

Sabtu, 04 Juli 2009

Like a Rose

beberapa hari yang lalu aku buka-buka lagi binderku...
sekedar ingin mengingat-ingat apa yang telah aku tulis beberapa bulan terakhir di sana...
yah...
tidak ada yang berubah,
binderku berisi kata-kata yang tersusun acak, mengikuti gerak jariku, mengikuti kata hatiku
binderku juga berisi berlembar-lembar lirik lagu,
dan ada sebuah lirik lagu yang membuatku meneteskan air mata saking kangennya pada sosok yang tiba-tiba muncul di benakku saat menyanyikan, mendengarkan ataupun membaca lirik itu...
judul lagu itu,

LIKE A ROSE dipopulerkan oleh A1

and as I look into your eyes

I see an angel in disguise
Sent from God above
For me to love
To hold and idolise

And as I hold your body near
Ill see this month through to a year
And then forever on
Til life is gone
Ill keep your loving near

And now Ive finally found my way
To lead me down this lonely road
All I have to do
Is follow you
To lighten off my load

You treat me like a rose
You give me room to grow
You shone the light of love on me
And gave me air so I can breathe
You open doors that close
In a world where anything goes
You give me strength so I stand tall
Just like a rose

And when I feel like hope is gone
You give me strength to carry on
Each time I look at you
Theres something new
To keep our loving strong

I hear you whisper in my ear
All of the words I long to hear
Of how youll always be
Here next to me
To wipe away my tears

And now Ive finally found my way
To lead me down this lonely road
All I have to do
Is follow you
To lighten off my load

You treat me like a rose
You give me room to grow
You shone the light of love on me
And gave me air so I can breathe
You opened doors I closed
In a world where anything goes
You give me strength so I stand tall
Within this bed of earth
Just like a rose

And though the seasons change
Our love remains the same
You face the thunder
When the sunshine turns to rain
Just like a rose

You treat me like a rose
You give me room to grow
You shone the light of love on me
And gave me air so I can breathe
You opened doors I closed
In a world where anything goes
You give me strength so I stand tall
Within this bed of earth
Just like a rose

You give me strength so I stand tall
Within this bed of earth
Just like a rose

lagu itu membawa ingatanku pada sosok ibuku...
ibu yang begitu jarang aku temui...
ibu yang begitu aku dambakan kasih sayangnya di saat aku jatuh...
ibu yang begitu aku inginkan hadir di sisiku untuk ku banggakan...
sayangnya aku tinggal berratus kilometer jauhnya dari dirinya...
aku hanya dapat bersamanya saat libur menjelang...
mendengar suaranya di telpon dapat menenangkanku, tapi juga membuatku menitikkan air mata saking kangennya...
payah..
manja banget ya, aku ini?? ^^

Rabu, 01 Juli 2009

back to blog

lamaaaa banget ya aquw gag posting di blogquw??
padahal banyak banget yang mawu aquw ceritakan..
liburan yang aquw isi dengan parttime jadi ojek ma satpam..
piknik-perpisahan ma temen-temen sekelasku di pantai..
penyakit jail mode:on quw yang kumat..
dan masih ada sangaaatttt banyak lagi cerita..

sayang sekali aku gag mungkin mengetiknya di warnet saking banyaknya..
aku juga ga bisa ngetik di rumah karena kompiequw udah di kardusin..
dan yang terpenting,
my honey bunny mice bin fdquw kwtinggalan di majenang..
sedihhh...
yahh...
do'akan saja aku bisa posting cerita-ceritaku secepatnya yaaa...

Kamis, 16 April 2009

KyRaNa--Part 1

Jadi anak kelas 6 SD itu menyebalkan! Banyak banget tugas yang dikasih guru-guru ke kita. Tugasnya rumit lagi! Harusnya guru-guru gag kasih tugas banyak-banyak, kan bentar lagi mau ujian. Gimana belajarnya kalo setiap hari di kasih tugas seabrek gini??” Vina mengomel kecil sepanjang perjalanannya ke tempat Enggar bersama teman-temannya untuk belajar kelompok.

Baru semester 1 kali, Vi.” Kata Enggar sambil tersenyum.

Dikasih tugas aja kamu gag belajar, Vi,”tambah Rizky dengan isengnya menarik rambut Vina yang terikat rapi. “Kalo gag dikasih tugas, kamu bisa gag lulus nanti.”

Vina cemberut mendengar kata-kata Rizky itu. “Aku belajar tau!”

Gag percaya aku.” Rizky mengolok Vina. “Kamu kan tiap hari main.”

Belajar!” bantah Vina.

Main!” sahut Rizky gag mau kalah.

Aku belajar!!!” Vina mengulanginya lagi.

Vina main mulu!” Rizky menjulurkan lidahnya.

Ugfhh…” Vina berlari mengejar Rizky yang cepet-cepet kabur sambil tertawa penuh kemenangan ketika menyadari air muka Vina yang sepet.



Vi, pulang kapan? Aku pulang sekarang. Udah sore.” Rizky membereskan buku-bukunya yang berserakan di atas meja makan rumah Enggar.

Yang lainnya kapan?” Vina mengedarkan pandangannya ke arah teman-temannya yang lain.

Muslih terlihat membereskan alat tulisnya. Neni bahkan udah memakai sepatunya.

Ikut kamu deh.” Kata Vina ke Rizky tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya. Vina membereskan buku-bukunya, memasukkan semua ke dalam tasnya dan memakai sepatunya.

Rizky, Muslih dan Neni udah menunggunya di luar rumah Enggar.

Makasih ya, Nggar.” Kata mereka bersamaan.

Yok! Besok belajar bareng lagi ya!” jawab Enggar dengan semangat.

Oke!” jawab Vina, yang lain hanya tersenyum.

Vina, Rizky, Muslih dan Neni berjalan bersama keluar kompleks rumah Enggar. Setelah itu mereka berpisah di pintu kompleks, Neni dan Muslih ke arah timur, Vina dan Rizky ke arah barat.

Jalan ya, Ky?” pinta Vina gag lama setelah mereka melewati gerbang kompleks rumah Enggar.

Bis aja deh, mau ujan.” Jawab Rizky.

Jalan aja, Ky. Sekalian olah raga. Ya?” pinta Vina lagi.

Nih, ya, kalo jalan, ntar keringetan, capek. Bis, oke?” Rizky gag mau kalah.

Jalan, Ky.”

Bis!”

Jalan!”

Bis!”

Huh! Cowok kok loyo banget! Sini rumah Cuma 2 kilometer kok!” Vina berkata dengan sinis.

Siapa yang loyo? Aku tu mikirin kamu tau! Ntar kamu ngeluh! Bilang capek! Bilang keringetan!” Rizky gag terima dikata-katain Vina kaya’ gitu.

Bilang aja kalo kamu yang takut capek, takut keringetan.” Vina masih sinis.

Ya udah! Jalan! Puas kamu?! Jangan ngeluh ya!” Rizky berjalan cepat di depan Vina. Vina tertawa dalam hati, “Yes! Menang!”

Cepet! Mau ditinggal?!” bentak Rizky.

Iya, iya, sewot amat!” Vina berlari menyusul Rizky.

Sepanjang perjalanan mereka, Rizky hanya diam. Mungkin marah dengan ejekan Vina tadi. Sementara itu, Vina sama sekali keberatan untuk memulai pembicaraan. Tiba-tiba hujan turun. Awalnya hanya gerimis. Rizky dan Vina semakin cepat berjalan membelah hujan. Tapi lama kelamaan, hujan menjadi semakin deras. Rizky menepi. Dia berteduh di sebuah emperan toko kelontong. Vina menyusulnya.

Bawa payung gag kamu?” Tanya Rizky setelah sekian lama mereka diam. Vina menjawabnya dengan gelengan pelan.

Cewek kok gag bawa payung sih?” Rizky menggerutu.

Emangnya ada kewajiban bawa payung buat anak cewek?” balas Vina.

Biasanya tu cewek bawa payung ke sekolah! Cuma kamu yang gag. Cewek males! Pantes aja gag ada cowok yang mau ama kamu. Kamu males sih! Kasian nanti yang jadi cowokmu.” Rizky tampaknya mulai kumat jailnya. Terlihat sekali banyak ejekan yang terlontar dari bibirnya. Vina gag menjawabnya.

Tumben diem, cewek males! Mengakui kekuranganmu?” Rizky senang karena Vina gag bisa membalas kata-katanya. Dia menoleh, ingin melihat wajah Vina yang cemberut karena gag tau harus ngomong apa. Tapi ternyata, yang Rizky temukan adalah seorang cewek lemah yang terlihat kedinginan. Bukan cewek yang cemberut karena kesal.

Kenapa, Vi?” Rizky jadi khawatir. Gimanapun juga, Vina pulang sama dia. Jadi kalo ada apa-apa ya dia yang bakal ditanyain.

Kedinginan?” Rizky mendekati Vina yang berjongkok sambil memeluk tasnya erat.

Tuh, kan! Aku bilang juga apa! Naik bis aja! Kamunya ngeyel.” Rizky jadi ngomel-ngomel. “Gimana dong, sekarang?” Tanyanya. Vina gag menjawab. Dia hanya menunduk, memeluk tasnya erat-erat.

De,” panggil seseorang dari dalam toko itu. Rizky menoleh. “Adiknya Rian ya? Yang rumahnya di Perum BPI blok A-2?” Tanya orang itu.

Iya.” Jawab Rizky.

Nih, mbak pinjemin payung.” Kata orang itu sambil mengulurkan sebuah payung yang ukurannya tidak terlalu besar.

Cukup kalo dipake sama cewekmu.” Katanya dengan tertawa.

Mbak ni sapa sih?” Tanya Rizky. “Pacarnya mas Rian?”

Ah, kamu bisa aja.” Orang itu tersipu malu. Rizky memandangnya dengan tatapan aneh.

Ya udah deh, mbak. Makasih ya. Aku pinjem dulu.” Rizky segera meninggalkan mbak baik hati tapi aneh tadi dan menghampiri Vina.

Vi, aku dapet payung nih! Pulang yuk!” ajak Rizky. Vina berdiri dengan cepat. Dia merebut payung yang dibawa Rizky dan meninggalkan berlari membelah hujan.

Hahahahaha…” Vina tertawa. “Kena deh!”

Vinaaaaaaaa…..” Rizky berlari mengejar Vina. “Awas kamu!!”

Hahahahaha…”



Setelah kejadian Vina menculik payung Rizky dan Rizky mengejar payungnya, mereka berjalan bersama di bawah satu payung. Tadinya. Semuanya gag masalah sampai akhirnya, di sebuah lapangan bola, ada sekumpulan anak-anak yang menyoraki mereka, “Pacaran!! Pacaran!!”

Rizky yang risih dengan kata-kata itu berlari menjauhi Vina.

Ky! Tungguin dong!” Vina mengejar Rizky yang mulai basah kuyup dengan air hujan. “Ky! Kamu basah banget! Ayo payungan!”

Gag usah! Kamu aja!” Rizky mempercepat jalannya.

Ky!!” Vina memanggil Rizky lagi. Yang dipanggil menyeberangi batu-batu di sungai dengan lincah dan sampai di seberang sungai dengan selamat.

Auh!” sayangnya Vina gag selincah Rizky. Dia terpeleset dan jatuh ke dalam sungai. Vina gag segera bangkit berdiri. Dia menatap Rizky yang udah mau jalan lagi.

Ky…” Panggil Vina meminta tolong.

Rizky yang udah setengah jalan menaiki tangga yang dibuat dari tanah berhenti. Dia memandang Vina yang terduduk di tengah sungai. Basah kuyup seperti dirinya.

Rizky berdecak kesal. Dia kembali turun dan menolong Vina bangun sambil menggerutu. “Ngerepotin banget sih, kamu.”

Maaf.” Kata Vina dengan wajah menyesal.

Jangan bilang kalo kakimu keseleo.” Kata Rizky dengan kesal. Vina tersenyum meminta maaf.

Hih! Kamu tuh jadi cewek udah males, ngerepotin aja bisanya!” Rizky mengomel. Gag Cuma itu, masih panjang omelannya. Tapi tetap saja Rizky menolong Vina berjalan. Dia memapah Vina sampai ke rumah Rizky karena rumah Rizky yang lebih dekat.

Kok kaya’nya kamu demam ya, Vi?” Tanya Rizky saat mendudukkan Vina di teras rumahnya. Vina hanya tersenyum.

Mau pulang gimana?” Tanya Rizky lagi.

Jalan. Gimana lagi?” Tanya Vina.

Mau sampe rumah kapan, kamu? Kaki keseleo gitu juga.” Rizky mengomel lagi. “Aku minta kakakku nganter kamu deh.” Rizky masuk ke dalam rumah, mencari kakaknya. Vina tersenyum.

Rizky emang jail banget. Tapi selalu perhatian sama orang lain.” Vina meneliti kulit tangannya yang berbentol-bentol merah. Alerginya kumat!



Vina duduk di pinggir lapangan, memerhatikan teman-temannya yang berolahraga dengan gembira. Setengah hatinya menyesal karena tidak dapat berlari bersama teman-temannya. Setengah hatinya yang lain menikmati kebebasan sementaranya ini.

Sebuah bola menggelinding ke dekat Vina. Seseorang ikut menghampirinya.

Ngapain gag ikut olah raga nona malas?” Tanya orang itu dengan nada mengejek.

Hari ini aku jadi Puteri. Puteri gag ikut olah raga. Dia Cuma memerhatikan dengan anggun.” Vina menjulurkan lidahnya ke orang itu.

Huuu.. Puteri apaan? Puteri Malas? Masa’ Puteri melet sih? Mana anggunnya?” orang itu duduk di sebelah Vina, mengelap keringat yang membanjiri wajahnya dengan lengan bajunya.

Ugh! Biarin aja.” Vina memalingkan wajahnya dari pendatang itu.

Masih sakit ya, yang kemarin?” Vina agak terkejut dengan pertanyaan tak terduga itu.

Cuma gag boleh capek.” Jawab Vina singkat. “Udah ditungguin tuh, bolanya.” Vina menunjuk teman-temannya yang memanggil-manggil nama orang di sebelahnya itu.

Yo!” orang di sebelahnya melambaikan tangannya ke teman-teman yang memanggilnya. Dia berdiri, menjitak pelan kepala Vina sambil berkata, “Cepet sembuh!” lalu berlari menghampiri teman-temannya yang lain. Meninggalkan Vina yang wajahnya memerah karena malu.

Rizky nyebelin.” Kata Vina dalam hati.



to be continued..

Minggu, 22 Maret 2009

haRi MenGenanG

Hari ini, salah satu temenku nyari her first love…

Dia jadi mengingatkanku dengan sederet nama yang mengisi masa SDku…

Hanya nama, tentu saja…

Aku gag pernah benar2 menjadikan nama2 itu bagian dari cintaku seutuhnya…

Aku gag punya keberanian

Dan aku ini cewek yang gampang jatuh cinta

Cowok ini dan cowok itu

Just a tiny sweet moment and I’ll love him…

Aku ingat cowok2 yang sempat memberikan tiny sweet moments

Kalo aku sebutkan satu per satu, mungkin kalian akan merasa familiar dengan cerita itu karena pernah muncul sebagai salah satu scene cerpen2ku…

Bahkan mungkin kalian akan merasa heran…

That tiny sweet moments may be seem so silly for you…

But it’s me guys…

A girl with her little dream world…

Tadinya nama2 dan kenangan2 itu sekedar lewat…

aku gag bener2 mengingatnya…

tapi karena suatu dan lain hal, aku jadi inget yang satu ini dan ingin menceritakannya pada kalian…


kejadian kedua yang mengingatkan aku pada orang itu adalah…

I found his name in my money!!

Di atas lembaran 1000 yang kumal dari kantongku, aku melihat namanya!

Tertulis dengan jelas…

RIZKY A.

Seems familiar for you?

Itu nama yang sering aku pakai di cerpen2ku..

Nama temen SDku..

Nama orang yang pernah memberiku a tiny sweet moment,

Nama lengkapnya Rizky Aulia

See??

Mau gag mau aku jadi mengingatnya..

Yang teringat tadi adalah ketika beberapa tahun yang lalu aku menitipkan sebuah surat ke sahabatku yang namanya Shinta untuk diberikan padanya

Bukan, bukan surat cinta

Waktu itu aku hanya sedang gila dan ingin ngobrol dengannya

Itu aja

Tapi sayangnya, kabar terakhir yang aku terima adalah

Surat itu gag pernah nyampe ke tujuannya Karena temenku menghilangkannya…

Cukup sampai di situ ingatanku siang tadi…

Kejadian ketiga yang mengingatkanku padanya adalah novel

Benar2 sebuah kebetulan,

Aku menukarkan uang 1000 bertuliskan nama Rizky A tadi dengan sebuah novel yang ceritanya menyangkut cinta terpendam (anggaplah begitu)

Ceritanya menyangkut hal2 yang tadi dibicarakan temanku di sekolah…

Bedanya, tokoh dalam cerita itu terobsesi sama seorang cowok selama hamper 10 tahun!!

Aku gag terobsesi sama cowok itu

Jadi beda..

Oke??

Kejadian keempat hari ini adalah hujan

HUjan?
yap!

Hujan mengingatkanku padanya…

Karena hujan itu mengingatkanku pada tiny sweet moment dengannya

Waktu itu aku dan dia yang sekompleks perumahan, pulang bareng dari belajar kelompok di rumah temenku

Awalnya, dengan sedikit bertengkar, kami memperdebatkan dengan apa kami akan pulang…

Aku bersikeras untuk jalan, sekalian olah raga sore

Dia bersikeras untuk naik bus, karena langit terlihat gelap

Setelah berdebat cukup lama, gag tau alasannya apa,

Tapi, kami pulang jalan kaki,

Bener aja, di jalan hujan turun,

Awalnya Cuma gerimis,

Tapi lama kelamaan makin deras,

Aku ama dia jalan berdua di bawah satu payung

Menyibak tirai hujan tanpa suara

Gag ada lagi yang special sih,

Soalnya di tengah jalan, dia menyerahkan payungnya padaku dan berjalan menjauh,

Malu kali ye?

Atau nyadar udah aku manfaatkan??

Hahahaha…

Yah, gitu lah..

Aku terlalu berlebihan gag sih, menceritakannya??

Udah 6 tahun peristiwa itu berlalu sih,

Tapi aku masih inget aja…

Ya, abisnya Cuma itu yang mengingatkanku padanya

Cuma hujan…

Rabu, 18 Maret 2009

AnoTher LOveLy Day!!

hahaha..hari ini (16/03) seru banget deh pokoknya..banyak banget yang terjadi padaku hari ini..

pertama-tama, aku yang sangat lemas dan tidak bertenaga (halah,lebay euy..), minta dianterin ke sekolah ma embak quw
eh, di tengah jalan..tepatnya di alun kota klaten tercinta ini, ada polisi yang berjajar menyuruh semua pengendara motor yang lewat dijalan gede itu minggir..(padahal, dulu yang ditahan cuma yang dari jalan kecil, biasanya motor yang di jalan gede dibiarin lewat gitu aja)
yah..berhubung si embak gag bawa KTP n SIM, STNK quw ditahan deh..
sidang besuk tanggal 27 Maret..
Hmmm..seru, kan?? ^^
eh, ada kejadian lucu juga tadi..
ada pak polisi yang ditabrak ma pengendara motor..
hagxhagx..
bukannya bermaksud menertawakan anda pak polisi yang terhormat, saya hanya heran, embak yang nabrak dirimu itu agy mikir buat kabur ato emang rem motornya blong sih??

hagxhagx..
lanjut!!
aku dianter embak ke skula
tapi ternyata! semua gerbang samping udah ditutup!
cuma gerbang depan yang dibuka..
padahal aku udah turun digerbang belakang tuh!
wuaduh..larilah aku dan titis (ketemu di jalan) ke gerbang depan..
aku gag peduli tadi pagi masih lemes atau apa..
aku tau aku telat, tapi jangan sampe telat lebih lama lagi..
wahh..ternyata di meja piket banyak juga tuh yang telat..
setelah menjalani berbagai prosedur keterlambatan (haiah) aku masuk kelas..
telat lumayan lama sih..
tapi gag selama kamis minggu lalu (aku telat hampir setengah jam karena motorku kehabisan bensin!!hahahaha..)

waktu pelajaran biologi,rasanya puanas beudh euy..
lama-lama mataku jadi berkunang2..
aku gag kuat agy buat duduk..
karena gag kuat buat ngomong juja, aku nulis dengan tulisan acak-acakan..
"rul, aku gag kuat agy.. tolong anterin ke UKS dong.."
begitulah..
aku dipapah ke UKS dengan mata setengah terpejam dan tubuh setengah melayang..
hahahaha..
emangnya hantu..bisa melayang..
pokoknya antara sadar dan enggak gitu lah..
abis itu, di UKS, aku menghabis kan 1jam pelajaran untuk memandang awan yang berarak..
memandang ranting yang berderak..
dan nyanyi dengan suara serak..
hahaha..yang terakhir boonk ug..
bisa2 aku dipukulin ama 3anak yang tidur di UKS agy..hahhaha..
udah..abs itu plang..selesai deh!!
gimana??seru, kan?patut untuk ditertawakan, kan??hahahahahahahaha...

wah..
pada mikir kalo aku gila ya??
iiihhhh..
jiahad banget!!

tapi ya..
maybe..
mana ada anak SOEmergency yang gag gila??
hahahahaha..

dengar!(eh, baca maksudnya!)
segala hal yang terjadi hari ini harus dinikmati..
mungkin kamu menganggapnya menyenangkan
mungkin kamu menganggapnya menyebalkan..
tapi semua yang udah terjadi gag mungkin diubah lagi, kan??

so, nikmati saja harimu..
baik atau buruk,
menyenangkan atau menyebalkan,
semua itu tergantung kita yang menjalani hari itu kok..
lalui saja semuanya dengan senyum dan tawa..
syukuri saja semua yang kita terima..

semua itu yang terbaik untuk kita..
ya, gag??
ya dongggg..^^

Sabtu, 31 Januari 2009

Taly Cinta Rezta

Malam tahun baru. Lily dan teman-teman SMPnya mengadakan reuni kecil-kecilan. Semua bermula dari bertemunya Lily dengan beberapa temannya di friendster. Saat mengobrol di friendster itu, mereka jadi ingin berkumpul dan bercerita lagi seperti dulu. Maklum, banyak di antara mereka yang melanjutkan sekolah ke luar kota sehingga mereka tidak pernah bertemu lagi setelah lulus SMP.

Acaranya hanya kecil-kecilan. Hanya tujuh orang yang datang. Salah satu di antaranya adalah Lily, koordinator acara ini, dulu kelas 3 A. Yang lainnya, ada Tari, sahabat Lily, kelas 3 A. Rezta, gebetan Tari, kelas 3 E. Dino, pengusul acara, kelas 3 B. Ulva, temen SMP Lily yang jadi temen friendster pertama Lily, kelas 3 B. Satria, gebetan Ulva, elas 3 D. Yang terakhir, Etty, sahabat Lily dan Tari sekaligus sponsor acara ini, kelas 3 A.

Seharusnya ini jadi momen yang indah. Bisa bertemu gebetan saat SMP. Bisa ngobrol dengan temen-temen dekat waktu SMP. Bisa melepas kangen dan curhat. Bisa bercanda lagi seperti dulu. Bisa bernostalgila karena mereka semua memang ‘gila’.

Tapi tampaknya, di sudut taman ada yang sedang suntuk. Lily yang menyadari hal itu segera mendekatinya.

“Kok suntuk gitu, Ri?” tanya Lily dengan lembut.

“Nggak pa pa.” Jawab Tari singkat. Tari ingin menyembunyikan kekesalan hatinya. Dia tak ingin ada yang tahu. Tapi ternyata, jawabannya itu tidak dapat menipu Lily yang jadi sahabatnya itu.

“Apa sih, yang membuat kamu kesal?” Lily duduk di sebelah Tari. Dia mencoba memancing Tari untuk bercerita.

“Nggak ada.” Tari masih bersikeras menyimpan kekesalan hatinya.

“Hmm.. kalo gitu, gabung dong, sama yang lain. Lagi manggang ikan hasil mancing cowok-cowok, tuh.” Bujuk Lily.

“Kamu aja yang ke sana. Aku males.” Nada bicara Tari masih sama. Ketus.

“Ayo dong, Ri. Apa kamu nggak seneng ketemu sama temen-temen?” Lily membujuk Tari lagi saat dia melihat Rezta. “Apa kamu nggak seneng ketemu Rezta.” Kali ini nada suara Lily menggoda. Lily tahu, Tari masih suka Rezta. Begitu pun sebaliknya. Ini bukan hanya tebakan Lily. Tapi memang benar adanya. Hanya sayangnya, mereka berdua sama-sama tidak mau mengakuinya.

“Nggak usah sok, deh.” Reaksi Tari ini benar-benar di luar dugaan Lily. Tadi dia mengira Tari akan tertawa mengelak atau malah tersipu malu. Bukannya marah.

“Sok?” ulang Lily bingung. “Sok gimana sih, Ri?”

“Alah, nggak usah sok innocent gitu!” kata Tari sinis. “Huh! Selamat ya, akhirnya kamu jadian sama Rezta.” Lily bertambah bingung mendengar kabar yang satu ini.

“Aku? Jadian sama Rezta? Kok aku baru tau, ya?” Lily tertawa. Dia masih mengira ini hanya lelucon Tari.

“Pura-pura nggak tau, hah?” kemarahan Tari memuncak. Suaranya meninggi. Beberapa temannya menatap Tari ingin tahu.

“Aku bener-bener nggak ngerti maksudmu, Ri. Kalo ini becanda, dan aku harap ini emang becanda, udahin dong. Yang lainnya jadi bingung.” Lily memohon dengan sangat.

“Bercanda?” kata Tari sinis. “Kamu bilang aku bercanda, hah?” Tari menarik nafas panjang. Mencoba menenangkan diri. Tapi rahangnya mengeras. “Aku udah baca semua commentmu buat dia. Aku udah baca semua commentnya untuk kamu. Dan kamu masih mau mengelak dengan bukti-bukti itu?”

Lily terkesiap. Comment-comment mereka di friendster. Sekali lagi terbayang comment yang dikirimkan Rezta padanya.

Cintaku, cayangku, ge pa nih? Aku ge sakit nie..

Dan terbayang lagi jawaban yang dikirimkan Lily tanpa pikir panjang.

Aduh, kacian beudh cayangku, cini aku ciumin yang atit.

Apa itu yang membuat Tari semarah ini? Semua itu hanya gurauan. Semua itu tidak serius. Semua itu hanya keisengan karena Lily dan Rezta bosan dengan hari-hari mereka. Tapi Tari memang tak bisa disalahkan. Kata-kata itu jelas bisa membuat orang yang membacanya salah paham.

“Nggak bisa mengelak lagi, hah?” Tari menarik Lily kembali dari ingatannya.

“Itu bukan...” pembelaan yang ingin diungkapkan Lily tertahan karena Tari buru-buru menyelanya.

“Kamu tau aku suka dia, Ly. Kamu tau itu.” Mata Tari mulai berkaca-kaca. “Aku bener-bener nggak nyangka kamu bisa ngelakuin itu. Aku nggak nyangka, kamu bisa MENGKHIANATIKU.” Kata-kata yang terakhir itu benar-benar melukai hati Lily. Kata-kata itu membuat air mata Lily menetes.

“Nggak , Ri..” Lily hanya mampu berbisik. “Aku nggak mungkin mengkhianatimu.”

“Kenapa sih, Ly?” Tari terisak di antara kata-katanya. “Kenapa harus Rezta?”

“NGGAK!” Lily berteriak dengan air mata mengalir deras. “Aku nggak pernah jadian sama Rezta!” Lily menghampiri Rezta yang waktu itu sedang memanggang ikan. Dia menarik tangan Rezta mendekati Tari. Rezta hanya mengikuti Lily dengan bingung. Tangannya yang tidak dipegang Lily masih membawa kipas bambu. Tingkah mereka itu memancing keingintahuan semua temannya yang hadir. Mereka menonton adegan demi adegan Lily, Tari dan Rezta dengan penuh minat.

“Rez, kasih tau Tari. Bilang kalo kita Cuma temenan.” Kata Lily memohon. Rezta menatap kedua perempuan di hadapannya. Dua perempuan yang wajahnya basah karena air mata. Salah satunya adalah dia yang dicintai tetapi tak dapat dimiliki.

“Rez, bilang ama Tari. Kita Cuma temenan. Jangan Cuma diem.” Kata Lily lagi saat Rezta hanya terdiam. Dia paham, dia harus mengatakan sesuatu untuk menyelesaikan ini. Untuk menyudahi masalah hatinya.

“Rezta..” ulang Lily lagi. Rezta menatap perempuan yang memegang lengannya erat, meminta jawaban yang dia inginkan. Rezta beralih memandang perempuan yang menangis di hadapannya. Meminta kepastian. Di wajahnya tersirat luka yang dalam.

“Aku pacaran sama Lily.” Kata Rezta pada akhirnya. Pernyataan itu mengejutkan semua orang. Termasuk Lily dan Tari.

“Udah jelas sekarang.” Kata Tari setelah bisa menenangkan diri. Tadi ingin sekali dia mendengar penyangkalan dari mulut Rezta. Tapi sayangnya, bukan penyangkalan yang terucap. “Aku kecewa sama kamu, Ly. Bukan hanya karena kamu jadian sama Rezta. Tapi juga karena kamu bohong sama aku. Juga karena kamu menyembunyikan semua ini.” Tari memalingkan wajahnya. “Aku mau pulang sekarang. Sorry aku nggak mood ada di deket orang yang tega mengkhianati sahabatnya sendiri.” Tari meninggalkan taman itu dengan hati pecah berkeping-keping.

“Nggak.” Lily menatap punggung Tari yang menjauh. “Nggak. Tari, Rezta bohong. Dia bohong, Ri. Dia bohong. TARI! REZTA BOHONG!!!” Lily berteriak pada sosok Tari yang tak menoleh sama sekali. Lily terduduk di atas rumput. Dia menangis terisak. Teman-temannya yang melihat jadi ikut sedih. Sosok Lily yang menangis terlihat begitu terluka.

“Ly.” Panggil Rezta yang berjongkok di sebelah Lily. Lily bergeming. Tetap menunduk dengan bahu sedikit bergetar.

“Kamu baik aja, kan, Ly?” tanya Rezta lagi. Lily bangkit tanpa menjawab Rezta. Dia menghampiri Etty untuk pamit.

“Sory, aku pulang duluan ya, Ty. Sory, aku udah hancurin pesta kita.” Air mata Lily menetes lagi.

“Sabar ya, Ly.” Etty menepk-nepuk punggung Lily dan disambutnya dengan anggukan singkat. Lalu Lily mengambil tasnya dan pergi dengan kepala tertunduk. Rezta yang melihat hal itu mengejarnya.

“Sory, Ly.” Rezta mengatakan hal itu lebih dari sepuluh kali semenjak Lily meninggalkan kediaman Etty. Sekarang mereka sudah ada di depan gerbang rumah Lily yang berjarak tiga rumah dari rumah Etty. Rezta benar-benar bingung. Lily menangis dan sama sekali tidak mau berbicara padanya. Padahal, kalau bukan Lily, siapa lagi yang bisa diajaknya ngobrol dengan enak, bebas.

“Kenapa?” bisik Lily pelan tapi masih bisa terdengar oleh Rezta.

“Apanya?” tanya Rezta yang merasa mendapat angin.

“Kenapa kamu bilang hal kaya’ gitu sama Tari?” suara Lily semakin jelas terdengar. Tapi kata-katanya membuat Rezta terdiam, tidak tahu apa yang harus dia katakan. Rezta menunduk dalam.

“Kenapa sih, Rez?” Isak Lily sudah tak lagi terdengar. “Rez.” Panggil Lily lagi. Rezta mengangkat wajahnya dan menemukan Lily menatapnya dengan wajah sembab. Tapi Rezta melihat ada pancaran aneh di mata Lily. Sedih, kecewa, marah, dan sesuatu yang yang lainnya, yang sedikit berbeda.

“Aku...” Rezta tak dapat memberikan alaan apa pun. Otaknya kosong. Hatinya terasa sakit.

“Aku tau kamu masih suka Tari, Rez. Kenapa kamu bersikap seperti itu?” Lily menatap Rezta yang mulai gelisah.

“Rez, jawab aku. Kenapa kamu bersikap seolah-olah kita pacaran? Kenapa kamu ngejauhin Tari selama berbulan-bulan?” Lily menarik nafas dan melanjutkan dengan berbisik, “Padahal kamu tau kalo kamu suka sama Tari.”

“Sejak dulu,.. dan nggak pernah berubah.” Tambah Lily lagi.

Rezta tak berani mengangkat wajahnya lagi. Dia merasa seperti anak kecil yang dimarahi ibunya.

“Jawab, Rez.” Pinta Lily lagi.

“Kamu tau..” jawab Rezta.

“Aku nggak tau.” Lily menjawabnya dengan tegas.

“Aku.. aku nggak mau ganggu hidup dia. Aku mau dia.. dia dapetin cowok yang lebih baik dariku.” Kata Rezta akhirnya dengan sedikit terbata-bata.

“Kamu tuh cowok, bukan sih, Rez?” kata Lily sinis. “Jangan manja dan egois gitu dong!” wajah Lily mengeras. Lily marah. Dia benar-benar kesal dengan kelakuan Rezta.

“Apa sih maksudmu?” Rezta sedikit kesal dengan pertanyaan Lily yang terkesan menyindir itu.

“Iya, dong. Kamu manja. Kamu nggak mau berusaha mendapatkan dia yang kamu suka. Kamu tuh egois. Sebenernya, kamu bukannya mengharap dia mendapatkan yang lebih baik dari kamu. Kamu Cuma nggak mau hatimu sampai terluka karena kecewa kalo kamu mengakui perasaanmu ke dia. Aku bener, kan, Rez?” Rezta terdiam. Hatinya mengakui pendapat Lily.

“Ya.. kamu emang bener.” Jawab Rezta malu. “Maafin aku.”

“Masih sempet kamu ngakuin itu ke aku? Masih sempet kamu minta maaf ke aku? Kalo kamu emang punya banyak waktu untuk minta maaf ke aku, lebih baik kamu kejar Tari dan katakan semuanya. Jujurlah pada dia dan hatimu.” Lily berbalik dan berjalan masuk, meninggalkan Rezta.

“Thanks, Ly. Kamu emang sahabat terbaikku.” Kalimat yang meluncur tulus dan sebuah pelukan hangat dari Rezta membuat Lily membeku. Saat akhirnya Rezta melepaskan Lily dan berbalik menuju rumah Tari, Lily jatuh terduduk. Lily terisak. Telapak tangannya dia tutupkan pada wajahnya. Air mata mengalir melalui sela-sela jari Lily

“Maaf..” bisik Lily di antara isak tangisnya.

“Maafin aku, Ri..” bisik Lily lagi. “Aku memang mencintai dia..”

Kamis, 22 Januari 2009

i like writing..

i like writing..

everything..

short story..

unfinished novel..

poem..

so guys..

leave me some comments ya, in my story..

I am LIbra Girl

















Kamis, 01 Januari 2009

taun baru quww..

emang udah lama berlalu, tapi aku masih ingin menceritakannya..


taun baru quw di isi dengan rasa deg-degan..

wekekekek..

soalnya, quw ma sodara n bapak quw mau buat kejutan toex ibu..

ibu ultah tanggal 31 desember kemaren..

dan ibu agy pergi tugas ke yogyakarta..

pulangnya ya 31 des. malam..

maka dari oleh karena itu, kami mau bikin kejutan..

kami pikir, ibu sampai majenang seenggaknya tengah malam..

tapi ternyata, ibu sms kalau beliau sudah sampai sumpiuh (kurang lebih 3 jam dari majenang) jam 5 sore(tapi baru diterima jam 8 malam!! telkomsel gimana seehh??)

kami yang sedang membeli balon dan peralatan lainnya di toko langsung kelabakan..

berarti sebentar lagi sampai dong??

dengan panik kami pulang dan menyiapkan segala sesuatunya dengan terburu-buru..

kalo emang ibu udah sampe sebelum semua ini selesai, ibu gag boleh masuk rumah dulu..

di minta pergi dulu atau mancing dulu atau jalan2 dulu..

yang pasti jangan sampe ibu masuk rumah sebelum semua selesai..



waktu berlalu...

lama..

pukul 23.30 ibu sms..

ternyata ibu baru sampai di majenang..

(jadi buat apa tadi buru2????)

yah.. semua lampu di matikan..

hanya lilin2 yang berdiri berjajar di sepanjang jalan menuju dalam rumah (romanis gag seehh??)

balon-balon tergantung di pintu..

gag ada yang spesial sebenarnya..

tapi ku harap ini bisa sedikit membuat ibu senang..

ups..

suara mobil di luar menandakan kedatangan ibu..

aku dan adik2ku bersembunyi di dapur

saat seseorang masuk ke dapur dengan suara lembutnya,

kami menyambutnya dengan teriakan..


HAPPY BIRTHDAY!!!

disusul dengan lagu..

happy birthday to you

happy birthday to you

happy birthday to ibu

happy birthday to you

setelah itu, ibu meniup lilinnya dan memotong kue itu untuk diberikan pada bapak...

kikikikikik...

setelah itu, giliranku untuk memotong kue itu menjadi beberapa bagian..

untukku dan adik2ku tentunya..



DOR!! DOR!! DOR!!

terdengar suara letusan di luar..

wah.,..

tahun baru..

^^

taun baruna majenang..

yah, aku gag terlalu tau sih..

(padahal aku kan taun baruan di majenang yah?)

maklum sajalah..

aku taun baruan di rumah..

gag sama2 warga majenang yang menyemut di alun2..

tadinya mau ikutan..

tergoda sama pesta kembang api nya..

tapi melihat begitu padatnya alun2 majenang yang gag terlalu gede itu dengan orang, kendaraan, jualan, dan masih banyak yang lainnya, 

aku jadi gag pingin ikutan..

salah2 pingsan di antara orang2 itu agy..

gag mau lah yaw..

yah, seperti yang quw sebutkan di atas..

majenang menggelar panggung di alun2 dan mengadakan pesta kembang api tepat jam 00.00 waktu majenang..

(soalnya jam rumahku masih jam 23.40 saat pesta kembang api itu mulai)

Yah, cuma itu sih, yang aku tau..

hehehehe

tahun baru RW quw..

fiuhhh...

tahun baru kali ini aku di majenang..

setelah tahun baru sebelum2nya..

di majenang juga wekekekek...

biasanya kalo malem tahun baruan, RWku ngadain panggung da nyanyi semalem suntuk..

tapi menyambut tahun baru 2009 ini, RWku ngadaen acara..

memancing bersama di saluran irigasi yang melewati RW kami..

aku emang gag ikut..

tapi sepertinya seru sekali..

hwehehehehe...

aku sih, males mancingnya, 

tapi makan ikannya..

boleh deh..