Aku tak mengerti sejak kapan aku merasa egois jika tentang kamu. Tak ingin melepaskan genggamanmu. Ingin berada di sampingmu. Ingin berlindung dalam rengkuhanmu. Ingin mengunci pandanganmu. Ingin memiliki suaramu, tawamu, senyummu, untukku sendiri.
Aku tak mengerti sejak kapan aku merasa egois jika tentang kamu. Perhatianmu yang untuk semua wanita itu. Jaket kesayangan yang kamu pakaikan ke sahabatmu itu. Perjalanan antar-kota dengan perempuan itu. Aku ingin semuanya. Untukku. Hanya untukku.
Dari semua itu, kamu hanya memandangku selama sepuluh detik. Kamu hanya mengenggam tanganku selama lima detik. Hanya berbicara 20 kata saat datang dan berpamitan. Semuanya belum cukup. Bagaimana semua itu mencukupi keegoisanku? Bagaimana bisa?
Minggu, 29 September 2013
Belum cukup...
Diposting oleh snaily di 22.23 0 komentar
Sabtu, 28 September 2013
#0, 22 dan kamu
"Apa-apaan?" pikirku. "Gak mungkin dia yang kecelakaan, kan?" tanyaku. Ibuku hanya berkata kamu ada di ICU.
.....
bagaimana ini, ai? aku pikir aku sudah melepaskanmu.. apa sebenarnya maksud mimpi ini? aku harus seperti apa? harus bagaimana?
Diposting oleh snaily di 00.23 0 komentar
Label: ai, mimpi, surat cinta
Jumat, 06 September 2013
Kamu, Rumah
Hari ini terasa begitu panjang dan melelahkan bagiku. Mataku penuh dengan air mata yang kupertahankan agar tidak tumpah. Air mata yang membuat dadaku sesak. Saat tiba waktunya untuk pulang, kamu tidak tahu betapa leganya aku saat menemukanmu telah menantiku. Aku tau kamu menantiku cukup lama hanya untuk memastikan bahwa aku tidak perlu menunggumu dengan dada yang semakin sesak.
Saat kamu tersenyum dan merentangkan tanganmu, pertahananku runtuh. Saat kamu memelukku dan mengatakan "Kamu sudah bekerja keras. Sekarang istirahatlah..", aku hanya menangis.
Kamu adalah rumah. Tempat yang aman dan nyaman.
Diposting oleh snaily di 23.52 0 komentar
Label: short story