BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 29 September 2013

Belum cukup...

Aku tak mengerti sejak kapan aku merasa egois jika tentang kamu. Tak ingin melepaskan genggamanmu. Ingin berada di sampingmu. Ingin berlindung dalam rengkuhanmu. Ingin mengunci pandanganmu. Ingin memiliki suaramu, tawamu, senyummu, untukku sendiri.

Aku tak mengerti sejak kapan aku merasa egois jika tentang kamu. Perhatianmu yang untuk semua wanita itu. Jaket kesayangan yang kamu pakaikan ke sahabatmu itu. Perjalanan antar-kota dengan perempuan itu. Aku ingin semuanya. Untukku. Hanya untukku.

Dari semua itu, kamu hanya memandangku selama sepuluh detik. Kamu hanya mengenggam tanganku selama lima detik. Hanya berbicara 20 kata saat datang dan berpamitan. Semuanya belum cukup. Bagaimana semua itu mencukupi keegoisanku?  Bagaimana bisa?

Sabtu, 28 September 2013

#0, 22 dan kamu

22  dan kamu muncul di mimpiku pagi ini.


kita berbicara, bercerita, menyayangkan kepergianmu. Kita mulai bertengkar dan kamu menghindar.
"Sebenarnya apa yang salah? kenapa lagi-lagi seperti ini? kenapa kita selalu bertengkar?" Aku mulai merasa tidak enak badan dan perlahan-lahan menjauh dari suara-suara di sekitarku. Aku melihatmu panik memanggil namaku sebelum akhirnya aku jatuh dalam kegelapan.
Saat bangun, aku hanya melihat ibuku. Saat menanyakan tentangmu, ibuku memintaku untuk sabar."Kejadiannya begitu cepat. Dia hanya ingin segera menyelamatkanmu.."
"Apa-apaan?" pikirku. "Gak mungkin dia yang kecelakaan, kan?" tanyaku. Ibuku hanya berkata kamu ada di ICU.
Aku menangis. Aku benar-benar menangis saat itu. "Bodoh sekali sampai bisa seperti ini. Bagaimana kalau aku gak bisa melihat kamu lagi? Bagaimana kita bisa bertengkar lagi?" Aku menangis menuju ICU, tak memedulikan tatapan aneh orang-orang. "Bagaimana aku bisa bilang kalau aku cinta kamu?" tanpa sadar aku mengucapkan semua itu di sepanjang perjalananku.
Kamu tiba-tiba muncul dan menggenggam tangan kiriku. Aku terkejut, langsung jatuh terduduk, dan tambah keras menangis. "Aku kira kamu.." "Jangan kaya' gini lagi! Aku takut.. Aku sedih.."
"Maaf.." katamu, kamu berjongkok dan memelukku. "Aku pingin tau perasaanmu yang sebenarnya. Bukankah kamu juga bingung? Dengan begini kita tau, kan? sebenarnya kamu masih mencintaiku."
"Enggak!" kataku marah. "Aku gak suka! Gak suka!!" Marah, menangis, dan memelukmu. Aku lega kamu baik-baik saja. Sungguh. Tapi aku marah karena sudah membuatku khawatir. "Jangan kaya' gini lagi, ai,. jangan kaya' ginii lagi. Aku bisa mati sedih,.." 

.....

bagaimana ini, ai? aku pikir aku sudah melepaskanmu.. apa sebenarnya maksud mimpi ini? aku harus seperti apa? harus bagaimana?

Jumat, 06 September 2013

Kamu, Rumah

Hari ini terasa begitu panjang dan melelahkan bagiku. Mataku penuh dengan air mata yang kupertahankan agar tidak tumpah. Air mata yang membuat dadaku sesak. Saat tiba waktunya untuk pulang, kamu tidak tahu betapa leganya aku saat menemukanmu telah menantiku. Aku tau kamu menantiku cukup lama hanya untuk memastikan bahwa aku tidak perlu menunggumu dengan dada yang semakin sesak.
Saat kamu tersenyum dan merentangkan tanganmu, pertahananku runtuh. Saat kamu memelukku dan mengatakan "Kamu sudah bekerja keras. Sekarang istirahatlah..", aku hanya menangis.
Kamu adalah rumah. Tempat yang aman dan nyaman.